AFI membawa hoki buat cowok kelahiran Jakarta, 22 Juni 1978 ini. Gara-gara kontes nyanyi itu Adi jadi idola dan tak kalah terkenal dengan para akademia, sebutan buat peserta AFI. Sebelumnya ia juga sudah sering menjadi presenter. Penyayang anjing dan kucing ini pernah menjadi host acara Curhat/Talk to Me di antv, One Stop Football di TV7, Kobatama di SCTV, A Mild Live On TV di RCTI, dan menjadi penyiar radio. Tapi baru setelah muncul sebagai presenter AFI namanya benar-benar dikenal luas.

“AFI telah membesarkan namaku. Makanya, untuk saat ini biar banyak tawaran yang datang untuk main sinetron dan presenter, aku tetap masih mau konsen dulu ke AFI. Di AFI saja waktuku cukup tersita. Dari hari Senin sampai Jumat, aku syuting dari jam 9 hingga 12 siang. Sabtu aku harus bersiap untuk siaran langsung. Aku takut nanti akan repot mengatur jadwal. Lagian aku mau ‘berbakti’ dulu di Indosiar sebagai tanda terima kasih telah membesarkan namaku,” ujar cowok berbintang Cancer ini.

Adi merasa, menjadi host AFI beda banget dengan acara-acara lainnya. Cowok yang menjadi tempat curhat para akademia ini bilang, selain acaranya disiarkan langsung, ia memandu acara itu sendirian tanpa script dan diharuskan untuk selalu duduk di kursi.

“Dari situ aku belajar banyak hal. Untuk improvisasi misalnya, aku sekarang lebih menguasai,” kata Adi.


Si Pemalu dan Sepak Bola

Di layar kaca, kita mengenal Adi sebagai host yang penuh canda, murah senyum dan dewasa. Aslinya, cowok yang hobi olahraga ini pemalu, lho! Adi ngaku, waktu kecil dia sangat pemalu. Malah bila diminta guru untuk maju ke depan kelas atau naik ke panggung,

Adi bisa terkencing-kencing di celana, saking malu dan gugupnya. Untung Adi hobi bermain sepak bola dan basket. Berbagai pertandingan bareng timnya lama-lama membuat ia lebih pede. Apalagi ketika masih saat duduk di SLTP Kanisius, guru olahraganya memuji Adi di depan adik kelas. Beliau bilang, Adi sebenarnya jago, tapi sayang nggak pede. Ia pun termotivasi untuk lebih giat berlatih dan akhirnya terpilih menjadi 12 besar tim basket sekolah.
Di SMU ia terpilih menjadi anggota tim inti sepak bola SMUN 8 Jakarta. Bahkan Adi sempat ditarik oleh pelatih tim sepak bola Pelita Jaya untuk memperkuat timnya. Karena sering bertanding dan meraih juara, Adi pun makin pede. Si pemalu berubah menjadi Adi yang penuh percaya diri. Eh, sampai sekarang ia masih rutin bermain sepak bola, lho. Tiap Selasa malam, bareng teman-teman kuliahnya, Adi main sepak bola di Senayan.

Saat kuliah, putra kedua Om Slamet Rijady dan Tante Rosalina Syamsudin ini mencoba siaran di radio kampusnya, UI. Ia pun tertarik dengan dunia ini dan mencoba melamar sebagai penyiar ke Radio Prambors.

“Saat itu sih, yang paling mendorong aku ingin jadi penyiar adalah prinsip cowok kalau bisa jangan mengandalkan fisik. Ditambah lagi, aku ingin sekali punya penghasilan sendiri,” tutur lulusan Teknik Sipil UI yang sempat bergabung selama 1,5 tahun di Radio Prambors ini. Honornya ia pakai untuk membiayai kuliah, lho. Ketika itu Adi juga pernah membintangi iklan sebuah bank. Melihat potensi yang dimiliki Adi, teman-temannya lalu mengajak ia untuk ikut pemilihan Abang None (Abnon) Jakarta Selatan.

“Aku ingat banget tuh, pas lagi briefing aku sempat bengong-bengong. Aku pikir, kok bisa-bisanya ya aku ada di sini. Ngikutin perlombaan seperti ini kan, bukan gue banget. Eh, siapa sangka aku menang jadi juara satu dan juara favorit untuk Abanon Jakarta Selatan 2000. Di tingkat DKI Jakarta aku dapat juara dua dan juara favorit juga!” ujarnya tentang kemenangan yang bertepatan dengan hari ulang tahun mamanya.

Teman Curhat Asyik

Satu lagi kelebihan yang dipunyai cowok murah senyum ini. Teman curhat yang asyik! Mulai dari teman main, sekolah, kuliah, sampai para akademia AFI tahu banget potensi itu. Mereka pun sering curhat pada penyuka masakan Jepang ini. Eh, ternyata saat masih menjadi penyiar Prambors ia pernah dinobatkan sebagai tempat curhat yang asyik, lho.

Usut punya usut ternyata penyuka musik pop ini sangat tertarik dengan zodiak. Ia tahu karakter banyak orang berdasarkan zodiaknya. Sebagian besar masalah temannya ia bahas dengan pengetahuannya itu. Di tambah lagi, doski punya indera keenam, jadi pasti makin seru kan curhatnya. Karena kemampuan yang terakhir itu Adi dipercaya untuk menjadi presenter acara Percaya Nggak Percaya di antv.

“Sampai saat ini aku sendiri masih bingung dapat dari mana kemampuan itu. Yang paling aku ingat di tahun 2001 aku pernah sakit panas, tapi dokter bilang aku nggak apa-apa. Aku disuruh istirahat saja di rumah. Selama lima hari aku sakit. Sembuh dari sakit, tiba-tiba saja aku bisa merasakan keberadaan makhluk lain selain kita,” tutur sahabat Thomas Nawilis dan Sadhy Tumiwa ini.

Dengan kemampuannya itu sering teman-temannya meminta Adi untuk melihat penampakan makhluk halus. Untungnya sampai saat ini dia belum pernah melihat sesuatu yang sangat menyeramkan.

Ehmm, daripada ngomongin yang seram-seram, lebih baik tanya urusan cinta, deh.
“Aku lagi jomblo nih! Belum nemuin cewek yang pas dan nyantol. Kriterianya nggak macam-macam kok. Aku senang cewek yang fleksibel, berambut panjang dan yang penting zodiaknya cocok. Soalnya kalau zodiaknya cocok, pasti ke sananya akan lebih mudah,” ujar cowok yang percaya banget pada karakter orang berdasarkan zodiak ini.
Wah, kira-kira zodiak apa yang cocok buat Cancer ya?

 

<< Back